Donald Trump yang resmi memenangkan pemilihan Presiden Amerika dan menggantikan posisi dari Barrack Obama ternyata mengakui jika dirinya sebenarnya...

imersmuda.com - Donald Trump yang menang pada Pemilihan Presiden Amerika 2016 ini banyak mengundang komentar miring. Bahkan, warga Amerika sendiri telah melakukan beragam aksi, seperti demo untuk menghentikan langkah Trump menjadi presiden selanjutnya. Masyarakat banyak yang mempertanyakan tentang penghormatan bagi norma demokrasi di dalam negeri. Mendengar hal tersebut, Obama pun akhirnya angkat bicara.
Obama berpendapat bahwa jika demokrasi dan pembangunan berjalan berdampingan maka pemerintah otoriter pada akhirnya akan gagal. Oleh sebab itu, ia meminta kepada semua warga negara serta masyarakat dunia untuk memberi penggantinya tersebut kesempatan.
Presiden Amerika ke-44 itu baru-baru ini berkunjung ke Peru untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi pemimpin Asia-Pasifik yang merupakan kunjungan luar negeri terakhirnya. Dalam pertemuan itu, ia menghadapi banyak pertanyaan tentang Trump tentang janji kampanyenya. Salah satunya adalah yang berbunyi akan mencabut komitmen AS selama puluhan tahun kepada NATO dan kewajiban pertahanan di Asia.
Tak hanya itu, bahkan calon presiden ke-45 itu pun menentang kesepakatan perdagangan 12 negara Pasifik dan didukung oleh sejumlah sekutu utama seperti Jepang. Obama pun berpendapat bahwa bisa saja pernyataan tersebut hanya untuk menarik para calon pemilih saat itu. Ia juga yakin bila realitas yang ada di Gedung Putih akan memaksa Trump untuk mempertimbangkan kembali pendekatan-pendakatannya tentang banyak isu. Jadi, ia meminta kepada masyarakat dunia untuk menunggu terlebih dahulu pendekatan Trump yang saat ini sedang menyusun kabinetnya.
0 comments :
Post a Comment