Ini Yang Akan Dilakukan Deddy Corbuzier ke Anaknya Kalau Sekolah Jadi Seharian

Ini Yang Akan Dilakukan Deddy Corbuzier ke Anaknya Kalau Sekolah Jadi Seharian

Tak hanya itu, ia juga mengharapkan dengan program tersebut bisa ditujukan untuk menghindari penyimpangan yang terjadi di luar waktu sekolah.
deddy
Efek dari wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendytentang memperpanjang waktu belajar para siswa di SD ditanggapi oleh Deddy Corbuzier(39) yang menyatakan akan mengeluarkan putra semata wayangnya dari sekolah apabila hal itu benar diberlakukan.

Sehabis menayangkan video behind the scene dari film laga Triangle: The Dark Side di Balai Kota DKI Jakarta pada hari Selasa, 9 Agustus 2016, ia mengatakan,

“Kalau sampai sistem itu ada, anak gue, gue keluarkan dari sekolah.”

Menurut Deddy, Full Day School itu sama saja dengan menyiksa anak-anak. Baginya, seharusnya anak-anak itu diberikan waktu untuk bermain dan bersosialisasi dengan lingkungannya, bukan belajar terus menerus.

“Anak saya tidak ada ekstrakurikuler, tidak ada les di rumah. Kenapa? Buat saya dari pagi sampai jam dua siang sudah belajar, ngapain lo pulang belajar lagi? Kan bodoh,” ucapnya.

Sebelumnya, usulan perpanjangan waktu belajar dari Mendikbud, Muhadjir, sudah disampaikan kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

Deddy Corbuzier


deddy
Source: kompas.com

“Bapak Wakil Presiden setuju. Namun, beliau ada saran proyek percontohan dulu untuk menjajaki,” kata Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir, bersekolah sepanjang hari alias full day school sebetulnya sudah dijalankan oleh banyak sekolah terutama sekolah swasta. Menurutnya, sistem sekolah sepanjang hari bisa memberikan banyak kesempatan kepada sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik.

Tak hanya itu, ia juga mengharapkan dengan program tersebut bisa ditujukan untuk menghindari penyimpangan yang terjadi di luar waktu sekolah. Adapun waktu pulang sekolah akan disamakan dengan waktu pulang kerja sehingga anak didik tidak dilepas begitu saja usai waktu sekolah habis.

“Jadi, anak pulang pukul lima sore, orangtuanya bisa jemput, sehingga anak kita tetap ada yang bertanggung jawab setelah dilepas pihak sekolah,” ucapnya.

Lalu, apabila program tersebut diterapkan, dalam seminggu waktu sekolah lima hari saja, Sabtu dan Minggu libur. Menurutnya lagi, hal itu bisa memberikan kesempatan bagi para peserta didik untuk bisa berkumpul lebih lama dengan keluarga.

Benarkah demikian? Karena menurut para peneliti, otak anak-anak belum mampu menyerap hal-hal yang memberatkan, tak seperti orang dewasa. Lantas, bagaimana menurutmu?
Share on Google Plus

About shannaldo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment